Thursday 10 December 2015

Dilan: Dia adalah Dilannya Milea Tahun 1990 dan 1991



“Milea, kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalo sore. Tunggu aja.” (Dilan, 1990) 

Hampir setiap laki-laki, usia remaja khususnya, pasti merasa inferior ketika tahu siapa Dilan. Semua yang berhubungan dengan Dilan adalah unik. Dilan adalah cowok antik. Kita yang dibesarkan dengan gaya merayu “papa kamu tukang ini/itu ya...” akan merasa gak ada apa-apanya dibanding gaya Dilan dalam merayu perempuan.

Milea Adnan Hussein. Dialah toko utama perempuan yang menjadi sudut pandang orang pertama dalam novel Dilan. Milea menceritakan kisah cintanya dengan Dilan saat dia sudah beranjak dewasa, juga sudah bersuami. Kenangan bersama Dilan begitu membekas sehingga sulit dilupakan Milea. Maka jadilah novel ini.



Milea sendiri aslinya orang Jakarta. Dia pindah ke Bandung karena ayahnya dipindahtugaskan kesana. Ayahnya adalah seorang tentara. Di Jakarta, sebenarnya dia sudah punya pacar bernama Beni. Namun, setelah bertemu Dilan, Milea menganggap pacaran dengan Beni adalah sebuah ‘kecelakaan’.

Apa sih yang Dilan lakukan ke Milea sehingga dia begitu sulit dilupakan?

Jawabannya: banyak...


Misalnya, ketika pertama kali Milea baru pindah sekolah dan belum mengenal Dilan, Dilan malah mengirim surat undangan untuk Milea:
 
“Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.”

Lengkap dengan nama kepala sekolahnya, tuan Hamid Amidjaya, sebagai pihak yang turut mengundang.

Kemudian ketika Milea ulang tahun, Dilan memberinya hadiah berupa TTS yang sudah Dilan isi semuanya. Dalam TTS itu, ada selembar kertas bertuliskan:

Selamat ulang tahun, milea.

Ini hadiah untukmu, cuma TTS.

Tapi sudah kuiisi semua.

Aku sayang kamu

Aku tidak mau kamu pusing

Karena harus mengisinya.

Laki-laki mana zaman sekarang memberi hadiah sekeren itu? Mungkin karena Milea yang menerima, hadiah itu dianggap keren. Bisa jadi, ketika kalian, perempuan yang tak sependapat dengan Milea, menerima hadiah semacam itu, akan menganggapnya hadiah yang tak jelas. Kalau kalian, yang laki-laki, ingin meniru cara Dilan, maka cari pula perempuan sejenis Milea, agar rencana kalian tidak kacau.

Dilan bisa menitipkan coklat untuk Milea melalui tukang koran, tukang pos, bahkan ke petugas PLN. Menurut Milea, Dilan bisa membuat dunia bersekongkol untuk menyenangkan hati Milea.
Ketika mereka menyatakan resmi berpacaran, Dilan memproklamirkan hubungan mereka dengan dilengkapi naskah proklamasi.

PROKLAMASI
HARI INI DI BANDUNG, TANGGAL 22 DESEMBER 1990. DILAN DAN MILEA DENGAN PENUH PERASAAN TELAH RESMI BERPACARAN.
HAL-HAL MENGENAI PENYEMPURNAAN DAN KEMESRAAN AKAN DI SELENGGARAKAN DALAM TEMPO YANG SELAMA-LAMANYA.

Di bawahnya dilengkapi tanda tangan Milea dan Dilan di atas Materai!

Ketika Milea sakit, Dilan mengirim tukang pijit langganan ibunya untuk Milea. Bi Asih namanya. "Tuh pan si eta wae. Pieraeun," seloroh Wati ketika tau yang mengirim Bi Asih adalah Dilan. Itu adalah umpatan dalam bahasa sunda. Artinya: kan, dia lagi. Memalukan. Dilan datang dan langsung diinterogasi soal Bi Asih. Dengan enteng dia jawab, “kalau aku yang mijit pasti gak boleh. Bukan muhrim.”

Masih banyak hal-hal unik (kalau tidak mau disebut aneh) yang dilakukan Dilan untuk Milea. Terlalu panjang jika dibahas semua. Baca saja novelnya ya... :)

Pada akhirnya, hubungan Milea dan Dilan harus kandas. Bahkan sebelum mereka lulus SMA. Pidi Baiq menegaskan bahwa tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah. Pilihan kedualah yang menyebabkan Dilan dan Milea putus.

Kalau kita berasusmi Dilan adalah tokoh nyata, maka saat ini susah sekali mencari laki-laki macam Dilan. Jika kita urai, Dilan adalah anggota geng motor, suka berantem, jago bikin gambar, ahli membuat puisi, langganan majalah TEMPO, menyukai Ayatullah Khomeini dan Mick Jagger (yang posternya dipampang di kamarnya), dan selalu juara kelas. Di mana kita bisa menemukan laki-laki dengan perpaduan menarik seperti Dilan pada tahun 2015 ini?

Wajar jika banyak pembaca, terutama perempuan, yang jatuh cinta pada tokoh Dilan. Saya saja hampir jatuh cinta, sebelum menyadari bahwa saya adalah laki-laki. Tak diragukan lagi, saya adalah laki-laki.

2 comments: