“Milea, kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalo
sore. Tunggu aja.” (Dilan, 1990)
Hampir
setiap laki-laki, usia remaja khususnya, pasti merasa inferior ketika tahu
siapa Dilan. Semua yang berhubungan dengan Dilan adalah unik. Dilan adalah cowok
antik. Kita yang dibesarkan dengan gaya merayu “papa kamu tukang ini/itu ya...”
akan merasa gak ada apa-apanya dibanding gaya Dilan dalam merayu perempuan.
Milea
Adnan Hussein. Dialah toko utama perempuan yang menjadi sudut pandang orang
pertama dalam novel Dilan. Milea menceritakan kisah cintanya dengan Dilan saat
dia sudah beranjak dewasa, juga sudah bersuami. Kenangan bersama Dilan begitu
membekas sehingga sulit dilupakan Milea. Maka jadilah novel ini.
Milea sendiri aslinya orang Jakarta. Dia pindah ke Bandung karena ayahnya dipindahtugaskan kesana. Ayahnya adalah seorang tentara. Di Jakarta, sebenarnya dia sudah punya pacar bernama Beni. Namun, setelah bertemu Dilan, Milea menganggap pacaran dengan Beni adalah sebuah ‘kecelakaan’.
Apa
sih yang Dilan lakukan ke Milea sehingga dia begitu sulit dilupakan?
Jawabannya:
banyak...
Misalnya,
ketika pertama kali Milea baru pindah sekolah dan belum mengenal Dilan, Dilan malah
mengirim surat undangan untuk Milea:
“Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk
sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.”
Lengkap
dengan nama kepala sekolahnya, tuan Hamid Amidjaya, sebagai pihak yang turut
mengundang.
Kemudian
ketika Milea ulang tahun, Dilan memberinya hadiah berupa TTS yang sudah Dilan isi
semuanya. Dalam TTS itu, ada selembar kertas bertuliskan:
Selamat
ulang tahun, milea.
Ini hadiah
untukmu, cuma TTS.
Tapi sudah
kuiisi semua.
Aku sayang
kamu
Aku tidak
mau kamu pusing
Karena harus
mengisinya.
Laki-laki
mana zaman sekarang memberi hadiah sekeren itu? Mungkin karena Milea yang
menerima, hadiah itu dianggap keren. Bisa jadi, ketika kalian, perempuan yang
tak sependapat dengan Milea, menerima hadiah semacam itu, akan menganggapnya hadiah
yang tak jelas. Kalau kalian, yang laki-laki,
ingin meniru cara Dilan, maka cari pula perempuan sejenis Milea, agar rencana kalian
tidak kacau.
Dilan
bisa menitipkan coklat untuk Milea melalui tukang koran, tukang pos, bahkan ke
petugas PLN. Menurut Milea, Dilan bisa membuat dunia bersekongkol untuk
menyenangkan hati Milea.
Ketika mereka menyatakan resmi berpacaran, Dilan memproklamirkan hubungan
mereka dengan dilengkapi naskah proklamasi.
PROKLAMASI
HARI INI DI BANDUNG, TANGGAL 22 DESEMBER 1990. DILAN DAN MILEA DENGAN PENUH PERASAAN TELAH RESMI BERPACARAN.
HAL-HAL MENGENAI PENYEMPURNAAN DAN KEMESRAAN AKAN DI SELENGGARAKAN DALAM TEMPO YANG SELAMA-LAMANYA.
HARI INI DI BANDUNG, TANGGAL 22 DESEMBER 1990. DILAN DAN MILEA DENGAN PENUH PERASAAN TELAH RESMI BERPACARAN.
HAL-HAL MENGENAI PENYEMPURNAAN DAN KEMESRAAN AKAN DI SELENGGARAKAN DALAM TEMPO YANG SELAMA-LAMANYA.
Di
bawahnya dilengkapi tanda tangan Milea dan Dilan di atas Materai!
Ketika Milea sakit, Dilan mengirim tukang pijit langganan ibunya untuk Milea. Bi Asih namanya. "Tuh pan si eta wae. Pieraeun," seloroh Wati ketika tau yang mengirim Bi Asih adalah Dilan. Itu adalah umpatan dalam bahasa sunda. Artinya: kan, dia lagi. Memalukan. Dilan datang dan langsung diinterogasi soal Bi Asih. Dengan enteng dia jawab, “kalau aku yang mijit pasti gak boleh. Bukan muhrim.”
Masih
banyak hal-hal unik (kalau tidak mau disebut aneh) yang dilakukan Dilan untuk
Milea. Terlalu panjang jika dibahas semua. Baca saja novelnya ya... :)
Pada
akhirnya, hubungan Milea dan Dilan harus kandas. Bahkan sebelum mereka lulus
SMA. Pidi Baiq menegaskan bahwa tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena
menikah, bisa karena berpisah. Pilihan kedualah yang menyebabkan Dilan dan
Milea putus.
Kalau
kita berasusmi Dilan adalah tokoh nyata, maka saat ini susah sekali mencari
laki-laki macam Dilan. Jika kita urai, Dilan adalah anggota geng motor, suka
berantem, jago bikin gambar, ahli membuat puisi, langganan majalah TEMPO,
menyukai Ayatullah Khomeini dan Mick Jagger (yang posternya dipampang di
kamarnya), dan selalu juara kelas. Di mana kita bisa menemukan laki-laki dengan
perpaduan menarik seperti Dilan pada tahun 2015 ini?
Wajar
jika banyak pembaca, terutama perempuan, yang jatuh cinta pada tokoh Dilan. Saya
saja hampir jatuh cinta, sebelum menyadari bahwa saya adalah laki-laki. Tak diragukan
lagi, saya adalah laki-laki.
Kiw~
ReplyDeletekenapa mba? pengen sama dilan? hehehe
ReplyDelete