Wednesday, 9 March 2016

Khutbah Sholat Gerhana Matahari



KHUTBAH GERHANA MATAHARI
OLEH: Drs. DUDUH NURZAMAN, M.Pd
Rabu, 29 Jumadil Awwal 1437 H. / 9 Maret 2016 M.
Di Masjid Besar Al-Awwalin, Leuwiliang, Kabupaten Bogor

اَلْحَمْدُلِلهِ الّذِيْ جَعَلَ كُلَّ شَيْءٍ اِعْتِبَارًا وَاِرْشَادًا لِلْمُتّقِيْنَ اَلّذِيْ يَتّبِعُوْنَ سَبيْلَ الْاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. اَشْهدُ اَنْ لاَ اِلٰهَ اِلَّاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَاَشْهدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْبَاشِرُ بِهِدَايَةِ الدِّينِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ تَمَسَّكُوْا بِكَمَالِ شَرِيْعَةِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا ايُّهَا النَّاسُ اُوصِيْنِي وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَاللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَبِطَاعَتِهِ حَقَّ الطَّاعَةِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
   
Hadirin jama’ah shalat gerhana matahari yang berbahagia
Pagi ini rabu 09 Maret 2016 kita menyaksika fenomena alam, sekaligus salah satu kekuasaan dan kemaha kuasaan Allah SWT, yaitu gerhana matahari total. beberapa kawasan di Indonesia dilewati oleh GMT ini, sehingga fenomena langka ini dapat diamati dengan langsung. kota-kota yang terlewati oleh GMT adalah, Palembang, Bangka Belitung, Palangkaraya, Balik Papan, Palu, Poso, Ternate dan Halmahera, Jawa Barat hanya sebagian yang terlewati.
Hadirin, seperti banyak diberitakan, masyarakat Indonesia akan ramai-ramai menonton fenomena alam ini, mereka sudah disibukan dengan persiapan-persiapan yang luar biasa dengan menjadikan sebagai momentum untuk promosi wisata daerah, konon juga banyak hotel-hotel yang di booking untuk para pelancong baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Australia, Singapura dan Malaysia, bahkan diberitakan pula ada sebuah pesantren yang  santrinya akan ramai-ramai nonton bareng GMT ini, sungguh ironis.

Hadirin, berdasarkan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya fenomena gerhana baik matahari atau bulan, justru menjadi momentum untuk mempertebal dan memperkokoh keimanan kita kepada Allah SWT. dikalangan masyarakat jahiliah, ada kepercayaan bahwa matahari dan bulan itu adalah Tuhan, karenanya Allah SWT. menurunkan ayat:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah” (QS. Fushshilat : 37)

Dalam hadits riwayat Bukhori dalam kitab shahihnya, pada masa Rasulullah pernah terjadi gerhana, dan kebetulan saat itu putra beliau yang bernama Ibrahim wafat, maka banyak orang yang mengaitkan terjadinya gerhana itu dengan wafatnya Ibrahim, putra Nabi Muhammad SAW. Nabi kemudian bersabda, “bahwa matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. tidaklah terjadi gerhana karena meninggalnya seseorang atau hidupnya seseorang. karenanya apabila kamu melihat gerhana, maka shalatlah, istighfarlah dan sodakohlah (H.R. Bukhori)

Hadirin, dikalangan masyarakat Indonesia juga terdapat kepercayaan, ketika tejadi gerhana bulan, maka hal itu karena bulan sedang dimakan oleh raksasa, karenanya agar raksasa itu segera lari meninggalkan bulan, masyarakat beramai-ramai memukul benda-benda apa saja yang dapat dipukul seperti kentongan, drem, kaleng dan lain-lain. mereka berkeyakinan dengan ramainya bunyi-bunyian itu, raksasa yang sedang memakan bulan, akan takut kemudian lari meninggalkan bulan tersebut, sehingga bulan kembali bersinar.
kepercayaan seperti ini tampaknya tidak hanya ada dibeberapa masyarakat kita, dimasyarakat yahudi di Jazirah Arab juga melakukan perbuatan seperti ini, mereka memukul-mukul besi, tembaga, kayu dan lain-lainnya. dari faktor-faktor tersebut maka Rasulullah kemudian memerintahkan umatnya untuk melakukan shalat gerhana apabila terjadi gerhana.

Hadirin momentum gerhana ini hendaklah dijadikan bagi umat islam untuk mengaktualisasikan nila-nilai Islam yang universal. betapa tidak, masyarakat Indonesia yang sedang tumbuh dalam peradaban sosial yang luar biasa, selain masih banyak masalah sosial yang bersifat konvensional seperti kemiskinan, pengangguran, konflik sosial, dan persoalan-persoalan klasik lainnya, pada saat yang sama hadir pula masalah-masalah sosial baru yang sifatnya temporer, kekerasan terhadap perempuan dan anak, makin beragamnya kelompok sosial yang terpinggirkan seperti mereka yang tidak punya tempat tinggal, anak jalanan, narkoba dan lahirnya gerakan-gerakan sosial yang menyimpang seperti GAFATAR dan sebagainya yang tumbuh hidup subur di Indonesia, bahkan Jawa Barat saja sampai ada 47 aliran sesat, bahkan belakangan ini muncul kelompok Lesbian, Gay, Bisexsual, dan Transgender (LGBT) yang makin nyaring menuntut hak hidup secara hukum dan politik, yang LGBT ini sudah mulai masuk kedunia kampus. masalah seperti ini benar-benar baru, yang hadir bersama pertumbuhan demokratisasi dan kesadaran hak asasi manusia yang kian meluas di Negeri ini, aspirasi sosial yang bertentangan dengan Agama dan Pancasila serta nilai-nilai budaya bangsa tumbuh ikut subur seiring tuntutan demokrasi dan hak asasi, manusia yang cenderung kian serba terbuka dan liberal.

Hadirin proses liberalisasi sosial budaya sedang menunjukan perluasannya dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seiring dengan kehidupan politik yang serba bebas dan ekonomi yang liberal. perkembangan yang liberal dan sekuler ini nampaknya akan terus menggelinding dalam dinamika bangsa dan masyarakat sejalan dengan irama hidup moderen dan globalisasi yang menyertai Indonesia bersama bangsa-bangsa lainnya di era abad 21 ini.

Hadirin memang tidak mudah hidup di era baru yang heterogin multikultural dan sangat kompleks ini. Tidak mudah, karena dengan  kemudahan teknologi itulah seseorang dapat dengan mudahnya menemukan hal-hal yang ia inginkan, baik yang positif maupun yang negatif, masyarakat disodorkan serba Instant dan Swalayan sebagai contoh kemudahan mencari informasi, terutama tentang seks melalui internet, kalau kita lihat pengguna  internet, pencarian alat kontrasepsi dan pencegahan kehamilan termasuk rating yang paling tinggi. kalau dahulu anak muda mencari tahu tentang seks lewat teman atau orangtua, kini mereka cukup tanya pada internet, akibatnya anak-anak muda lebih bebas dalam hal seks ini ketimbang negara-negara barat, kalau anak muda di Amerika pada umur 17 tahun dibekali alat kontasepsi oleh orang tuanya, anak-anak Indonesia sudah membekali dirinya sendiri dengan alat-alat tersebut, apalagi untuk mendapatkannya sangat mudah ibarat sebuah toko, remaja kita sudah SWALAYAN yaitu melayani diri diri sendiri.

Hadirin kalau dahulu orang mendapatkan alat kontrasepsi harus membeli di apotek, kini telah dijual secara bebas di toko waralaba, dianggap sudah merupakan kebutuhan sehari-hari, dampaknya sungguh luar biasa dekadensi moral, perzinahan, aborsi sudah merambah ke desa-desa. kalau dulu kabar pembelian alat kontrasepsi pada saat valentine day dan saat malam tahun baru, kini tiap hari alat itu tetap laris manis terjual, sebab orang sudah tidak sungkan-sungkan lagi untuk membeli, karena tinggal ngambil dan bayar dikasir, tidak perlu bertanya kepada pemilik toko.

Hadirin tidak hanya masalah seks yang dulu tabu, remaja kita melayani diri sendiri, tetapi dalam pengetahuan agama pun mereka mencari pengetahuannya sendiri, kalau dahulu soal agama bertanya kepada ustadz, kiyai dan guru, sekarang mereka bertanya kepada internet, jika situs yang dibuka merupakan situs yang standar, maka akan menambah ketakwaan, tapi jika yang dibuka mengajarkan radikalisme dan kekerasan tentu hasilnya akan berbeda. orang yang belajar dengan situs-situs demikian menganggap dirinya benar sendiri. bahkan kadang-kadang mereka tidak sungkan-sungkan mengafirkan orang lain yang tidak sefaham dengan apa yang ia fahami.

Hadirin untuk mengurangi hal ini, kepada orang tua jangan sampai melepas anak-anaknya yang masih remaja untuk lepas dari orang tuanya. karena se-alim apapun jika dilepas begitu saja, ada kecenderungan untuk hidup bebas. Sebaliknya bisa terjadi anak yang nakal, kemudian dilepas orang tuanya, kemudian sadar dan belajar agama yang cenderung radikal, kemudian berubah mengkafirkan orang yang seagama yang tidak sefaham. jika masih serumah tentu mudah disapa, jika ada gejala-gejala penyimpangan-penyimpangan. Ketika anak pulang bisa disapa, sehingga tahu kemana dan dengan siapa, sehingga bisa mengecek apa yang dilakukan anaknya. dalam hal pergaulan, dapat diketahui sejauh mana gaya hidupnya, dalam hal agama, diketahui bagaimana faham agamanya.

Hadirin termasuk dalam hal pendidikan, agar memilih tempat pendidikan yang dekat dengan rumah. dengan demikian orang tua tidak perlu melepaskan anaknya untuk tinggal di luar rumah apalagi tinggal di kos-kosan, kini rumah kost dibiarkan liar tanpa aturan, kini kos-kosan hanya dipandang sebagai nilai ekonomi semata. asalkan bayar dengan lancar, pemilik kost tidak peduli apa yang terjadi di dalam kos-kosannya, mereka takut jika ketat mengawasi kos-kosannya tidak laku. demikian pula RT, RW sebagai pengawas lingkungan, juga melakukan hal yang sama, asal sudah membayar iuran dengan aktif, dan tidak mengganggu lingkungan, dibiarkan begitu saja. awal terjadinya LGBT berangkat dari rumah kost ini, begitu pula narkoba dan lain-lain, begitu hasil penelitian Iip Wijayanto pengarang buku seks in the kost. 

Hadirin jika terpaksa harus melepas anak-anaknya untuk belajar ke luar kota, maka harus mencari orang tua atau instansi yang dapat menggantikan peran orang tua  untuk ikut mengawasi perilaku anaknya, jika mencari kampus, pilihlah kampus yang dekat dengan rumah yang bisa pulang pergi atau yang memiliki asramanya, jika belum ada, maka bisa dititpkan ke pesantren-pesantren mahasiswa, saat ini banyak pesantren-pesantren mahasiswa yang dibuka disekitar kampus, dengan demikian pendidikan di kampus bisa terpantau demikian juga perilaku keseharian dan pendidikan agama bisa terpantau juga.
Hadirin kepada para pemuda dan pelajar, dalam kondisi seperti inilah, kalian dilepas di alam yang serba bebas, liberal dan permisif ini, agar bisa memiliki:

1.      Memiliki ilmu pengetahuan dan agama sesuai dengan tuntutan zaman
2.      Komitmen dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT.
3.      Komitmen dan memiliki daya imun dari budaya permisifisme, radikalisme, dan dekadensi moral
4.      Memanfaatkan waktu untuk mengembangkan kualitas ruhiyah, fisik, akal dan kepribadian sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya.
Ingat wahai para pelajar dan pemuda, di setiap penggal sejarah, pemuda lah, yang menjadi tulang punggung umat, rahasia kebangkitan dan kemenangan umat ada di tangan pemuda. CAM KAN ITU!

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.

Akhirnya, marilah kita bermunajat kepada Allah Swt jalla jalaaluh di hari dan waktu yang diperintahkan oleh Allah untuk berdoa dan beristigfar pada saat gerhana matahari ini.

-      ya Allah, ya tuhan kami, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Mu, karena atas izin dan perkenan-Mu, kami mendapat kesempatan untuk melaksanakan sholat gerhana yang langka ini, yang belum tentu kami bisa melaksanakannya pada waktu-waktu yang akan datang, kami berusaha memenuhi seruan-Mu, beribadah sesuai sunnah Rasul-Mu, terimalah semua amal ibadah kami, dan ampunilah semua khilaf kami

-      ya Allah, ya tuhan kami, berilah kami hikmah dan manfaat dari semua peristiwa ini, untuk meningkatkan ketaqwaan kami kehadirat-Mu. ya Allah, ya tuhan kami, bimbinglah kami agar kami diberi kesabaran, ketangguhan, dan keuletan untuk dapat melaksanakan segala tugas dan kewajiban kami yang penuh godaan dan tantangan di hadapan kami.

-      ya Allah, ya tuhan kami, kami mohon kehadirat-Mu, agar harta kekayaan kami, ilmu pengetahuan kami, jabatan dan kedudukan kami, serta semua anugerah-Mu kepada kami, dapat menjadi bekal ibadah kehadirat-Mu, untuk mendapat ridho-Mu. 

-      ya Allah, ya tuhan kami, kami sadar, masih banyak perintah-Mu yang masih kami abaikan, kami berlumuran dosa dan kesalahan, tetapi kami yakin, Engkau adalah maha pemaaf lagi maha pengampun.

-      ya Allah, ampunilah semua dosa dan kesalahan kami, ampunilah semua dosa dan kesalahan ayah dan ibu kami, ampunilah semua dosa para guru dan pemimpin kami, ampunilah semua dosa dan kesalahan orang-orang yang banyak berbuat baik kepada kami, ampunilah semua dosa dan kesalahan orang-orang yang pernah kami sakiti, kami bohongi, kami zholimi, dan kami khianati. 

-      Hasbunallah wa ni’mal wakiil. ni’mal maulaa wa ni’man nashiir. hasbiyallah, laa ilaaha illa hua, ‘alaihi tawakkaltu wa hua robbul ‘arsyil ‘azhim. robbanaa aatinaa fidduniaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaabannaar. walhamdulillahi robbil ‘alamiin.

No comments:

Post a Comment