Friday 24 April 2015

Mengiklankan Ketakutan


"Dulu wajah saya berminyak. Sering dikatain temen. Sering dipanggil bungkus gorengan..."

Saya lupa lagi skrip lanjutannya...

Iklan-iklan di TV menjual ketakutan. Iklan pembersih wajah tersebut menakut-nakuti pemirsa kalau wajah pemirsa berminyak, akan banyak yang mencela, banyak yang menjuluki kita dengan berbagai macam hal negatif. Ada lagi iklan pemutih wajah, yang mengancam pemirsanya kalau saja wajah mereka hitam, tidak cerah, akan susah mendapat pasangan.

Digambarkan seorang perempuan berwajah putih dan cerah lebih mudah didatangi laki-laki gagah, sementara yang agak kusam dan hitam dicampakkan begitu saja. "Wajah cerah (putih) akan mencerahkan masa depan anda," begitu kira-kira tagline mereka. Begitupun yang berbadan langsing berpeluang mendapat pasangan yang keren daripada yang berbadan gemuk. Seakan masa depan seseorang berbadan gemuk suram sekali. Kejam sekali iklan-iklan itu.

Kebanyakan memang iklan yang yang menjual ketakutan itu adalah iklan pembersih wajah. Kalau diperhatikan, penyajian iklan pembersih wajah perempuan dengan iklan pembersih wajah laki-laki cenderung berbeda. Khusus perempuan, seperti yang saya sebutkan di atas,  yang sering menjadi gimmick pengiklan adalah peluang untuk mendapatkan pasangan. Mungkin perempuan lebih mudah ditakut-takuti. Sekalian saja nanti gunakan model pocong atau kuntilanak untuk iklan pembersih wajah. Pertama, wajah mereka putih dan cerah. Kedua, yang namanya setan pastilah ditakuti.

Ada juga yang mengajarkan kita supaya tidak takut. Misalnya, iklan deterjen yang menganjurkan kita supaya berani kotor. Tentu saja agar kita membeli deterjen merk itu. Kalau pakaian kita selalu bersih, frekuensi pembelian deterjen tentu saja sedikit. Tapi hati-hati ya dengan kehormatan. Jangan berani mengotori kehormatan. Tidak ada satu iklan deterjen pun yang menjanjikan dapat membersihkan kotornya kehormatan.

Kalau kamu melihat iklan tertentu, jangan  terlalu dianggap serius. Jangan takut. Jangan terlalu bawa perasaan (baper kalau kata anak jaman sekarang mah). Pastikan kamu dalam kondisi sadar dan bisa menyaring mana iklan yang make sense dan tidak. Jangan biarkan pengiklan berhasil mengelabui kamu. Karena ketakutan kamu menjadi ladang pemasukan bagi mereka.

Nah, ada juga nih satu lagi yang unik. Iklan ini bahkan berisi ancaman. Tetapi anehnya banyak sekali orang yang tetap membeli produk ini. Yang lebih aneh lagi, orang terkaya di Indonesia berasal dari penjual produk ini. Hebat sekali ya, kita tidak dianjurkan membelinya, tetapi malah banyak yang membelinya.

Ancaman dalam iklan itu adalah: MEROKOK MEMBUNUHMU!

No comments:

Post a Comment