A. Manajemen
Media Dakwah
Dari perspektif sosiologi, tujuan dakwah yaitu membawa
masyarakat pada keadaan yang lebih baik dan lebih maju daripada keadaan
sebelumnya. Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup di dunia dan di akhirat yang diridhoi oleh Allah. Nabi Muhammad SAW
mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan
dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya
hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu.
Dengan adanya dakwah yang dilakukan dengan terencana dan
rapih serta dilakukan terus-menerus, maka ummat akan masuk ke dalam suatu
keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelum mereka menerima dakwah.
Setiap organisasi atau lembaga tertentu dapat di
pastikan memiliki satu atau bebrapa tujuan yang menunjukkan arah dan menyatukan
gerak sarana yang terdapat dalam lembaga tersebut. Tujuan yang akan dicapainya
adalah keadaan masa yang akan datang yang lebih baik ketimbang keadaan
sebelumnya . Adapun proses pencapain tujuannya itu memerlukan suatu proses
manajemen yang sehat dalam arti terarah, efektif dan efisien.
Sebagai wadah sarana manajemen yang diperlukan , organisasi
merupakan tempat di mana tersedia sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
yang oleh sukarno di sebut The Six M’s Management atau di singkat menjadi 6M,
yaitu Men (manusia), Money (uang), Materials (bahan–bahan), Machines
(mesin), Methods ( metode atau usaha
kerja ), dan Market (pasar).
Media dakwah merupakan salah satu unsur dakwah yang
dapat menunjang suksesnya dakwah. Sebab itu, materi dakwah yang akan
disampaikan harus disesuaikan degan media yang akan digunakan. Dengan demikian,
dakwah yang disalurkan lewat media lebih mudah mempengaruhi mad’u.
Di sinilah pentingnya media bagi juru dakwah dalam menyampaikan materi dakwah
terhadap mad’u.
B. Fungsi
Dan Tujuan Manajemen Media Massa Umum
1. Fungsi
Media Massa
Secara yuridis formal, fungsi komunikasi /media massa diatur
dalam UU RI no: 40 tahun 1999 pasal 3 ayat (1) dan (2), juga pada UU RI no: 32
tahun 2003 pasal 4 ayat (1) dan (2). Masing-masing pasal berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 3 UU no 40/1999
(1)
Pers
Nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan
kontrol sosial.
(2)
Di samping
fungsi-fungsi tersebut ayat (1), pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga
ekonomi.
Pasal 4 UU no 32/2003
(1)
Penyiaran
sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan,
hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
(2)
Dalam
menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran juga
mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.
2. Tujuan
Komunikasi Media Massa
-
Perubahan sosial
dan partisipasi sosial (supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap
tujuan informasi itu disampaikan).
-
Perubahan
Sikap (supaya masyarakat akan berubah sikapnya).
-
Perubahan Pendapat
(supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan
informasi itu disampaikan).
-
Perubahan
perilaku (supaya masyarakat akan berubah perilakunya).
C. Tujuan
Manajemen Media Dakwah
Dari fungsi dan tujuan media massa umum di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa tujuan media dakwah Islam ke dalam poin-poin sebagai
berikut :
1. Menjadi
Media Alternatif Rujukan yang Akurat
Simpang siurnya arus informasi tentang identitas Islam di
tengah-tengah media barat dan musuh-musuh Islam memberikan tuntutan kepada Islam
untuk dapat menghadirkan media alternatif sebagai pelurus informasi dan rujukan
yang benar terhadap tuduhan pihak-pihak yang tidak menyukai Islam.
Media Islam adalah media rujukan yang shahih bagi ummat Islam
itu sendiri. Dengan adanya media dakwah Islam diharapkan kepada ummat Islam itu
sendiri untuk dapat menjadikan media Islam sebagai media rujukan dalam
mendapatkan informasi yang benar. Tidak sembarang mempercayai media-media yang
memburuk-burukkan Islam.
2. Membantu
Mempercapat Gerak Dakwah Islam
Media Islam juga bertujuan menjadi katalisator atau
pemercepat gerakan dakwah Islam. Kehadiran media dakwah Islam ikut membantu
penyiaran dakwah yang dilakukan secara lisan maupun tulisan. Media mewadahi
sarana dakwah tulisan kepada para pendakwah. Media merupakan sebuah ruang luas
yang dapat menyebarkan informasi secara efektif dan berpengaruh bagi kehidupan
sosial.
Demikian pula jika nuansa dakwah mampu dikemas secara
menarik melalui media. Nilainya akan dapat dirasakan lebih efektif dan mengena.
Hal ini merupakan bagian dari karakteristik dakwah bil qolam itu sendiri.
3. Menjadi
Senjata Untuk Melawan Ghazwul Fikri
Ghazwul fikri atau perang pemikiran yang dilancarkan
musuh-musuh Islam salah satunya dilakukan melalui senjata media. Media dakwah Islam
harus bangkit dan melawan arus serangan musuh ini.
Daftar Pustaka
Habib, M. Syafa’at. 1982. Buku
Pedoman Da’wah. Cet. I. Jakarta: Widjaya
http://bravoscript.blogdetik.com/category/script-azz/
McQuail. 1987. Teori
Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga
Muhyidin, Asep, Agus Ahmad Safei.
2002. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung:
Pustaka Setia
No comments:
Post a Comment