“Saya dulu kuliah Sastra
Inggris. Ketika melamar ke Metro TV, saya disuruh liputan berita politik. Padahal,
saya benci politik.” Begitulah Zilvia Iskandar memulai kisahnya dalam pelatihan
jurnalistik di kampus Institut Pertanian Bogor, Kamis, 26 September 2014. “Makanya kalian, dari jurusan apapun, pasti
bisa jadi jurnalis”, lanjutnya.
Zilvia masih muda. Pembawaannya menyenangkan. Dia memaparkan
materi tentang reporting and presenting,
bagaimana sebuah berita dilaporkan di tempat kejadian perkara atau disajikan di
dalam studio. Sebelumnya, Eva Julianti memberikan materi tentang dasar-dasar
jurnalistik. Kemudian dilanjutkan oleh Hariman Chalid yang menjelaskan apa itu citizen journalism.
Kembali ke zilvia. Ungkapannya tentang ‘semua bisa jadi
jurnalis’ sedikit banyak membuka mata saya. Kalian tahu bingungnya jadi seorang
generalis? Kalian mesti tahu. Kita susah menentukan karir. Kita tak punya
spesialisasi atau keahlian tertentu. Kita menguasai banyak hal, namun hanya
permukaannya saja. Satu sisi itu menyenangkan. Di sisi lain, masa depan kita
tak menentu, karena bingung menentukan karir apa yang cocok.
Maka ketika Zilvia Iskandar, Eva Julianti dan Hariman Chalid memaparkan materinya masing-masing, pikiran saya mengawang-awang. “Sepertinya jurnalistik cocok untuk saya”, begitu gumam saya. Dalam dunia jurnalistik, kita dituntut banyak tahu dalam segala hal. Zilvia, yang pada awalnya membenci politik, malah ditempatkan di desk politik. Terpaksa dia belajar soal politik. Lama kelamaan akhirnya dia bisa. Saya tak membenci politik seperti zilvia. Mungkin sedikit saja. Dan saya relatif tahu banyak isu, cukup penting untuk modal awal jadi jurnalis.
Mengutip perkataan Maryamah dalam novel Andrea Hirata, “beri aku sesuatu paling sulit, aku akan
belajar!” jurnalistik, mudah-mudahan jalur karir saya yang tepat. Beri saya
desk yang sulit, saya akan belajar,
sesulit apapun.
ka muf udah punya modal koq untuk terjun di dunia jurnalis.
ReplyDeleteSEMANGAT ka Muflih \(^_^)/
acchhh laila bisa aja :p :) :D
Deleteya bisaa dong,,
Delete:p
jadi kapan ka muf mulai menulis berita deadline?? heheeh